Mengangkat tema ‘Pemilih Pemula’, Kesbangpol Provinsi Jawa Barat menggelar Youth Voter 2025, bertempat di Prime Plaza Hotel Purwakarta, Selasa (11/5/2025).
Dibuka oleh Plt Kesbangpol Jawa Barat, Drs. Sapta Yulianto Dasuki M.A.P, kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, yaitu Tobias Ginanjar Syaidina S.A.P dan Dea Eka Rizaldi SH.
Dalam pemaparan materinya, Dea Eka Rizaldi menjelaskan bahwa pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya.
Pemilih pemula memiliki peran penting dalam politik. Mereka adalah generasi baru yang akan menentukan arah pembangunan daerah dan negara.
Disampaikan Dea Eka, pemilih pemula harus memahami proses Pemilu, mengenali calon pemimpin, dan ikut serta berperan melawan hoaks untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pemilu.
Mereka juga harus meningkatkan literasi media dan kemampuan memverifikasi informasi untuk tidak terpengaruh oleh kampanye hitam dan propaganda.
“Pemilih pemula juga dapat berpartisipasi dalam Pemilu dengan cara membagi waktu antara belajar dan mengikuti kegiatan politik,” tuturnya.
Disampaikan Dea Eka, pemilih pemula juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi tentang calon pemimpin atau calon wakil rakyat.
Maka dengan demikian, pemilih pemula dapat menjadi agen perubahan positif dalam Pemilu untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat.
Adapun secara umum kriteria pemilih yang memenuhi syarat untuk memberikan hak pilihnya, Dea Eka menjelaskan, yaitu masyarakat yang telah memenuhi syarat, umur sudah 17 tahun, sudah atau pernah menikah, Purnawirawan atau tidak lagi menjadi anggota TNI dan POLRI.
Sedangkan tantangan bagi pemilih pemula antara lain : kurangnya pemahaman tentang proses pemilu dan politik secara umum, kurang waspada terhadap berita palsu dan informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Oleh karena itu, penting bagi pemilih pemula untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam partisipasi Pemilu,” katanya.
Selain itu pemilih pemula dapat memainkan peran penting dalam menentukan hasil pemilu. Mereka harus menggunakan hak suara mereka secara efektif dan memastikan bahwa suara mereka didengar.
“Dengan demikian, pemilih pemula dapat menjadi bagian dari proses demokrasi yang sehat dan memajukan daerah mereka,” tandas Dea Eka.***