PURWAKARTA – Sama halnya seperti Gubernur Jawa Barat terpilih Kang Dedi Mulyadi (KDM), Bupati Purwakarta Saepul Bahri juga menolak dibelikan mobil dinas baru, ketika nanti sudah dilantik menjadi Bupati Purwakarta.
Om Zein (sapaan akrab) menegaskan, anggaran tersebut lebih baik dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan pemenuhan hak masyarakat miskin.
“Saya pakai yang bekas Pak Pj saja, anggaran untuk beli mobil dinas barunya dialihkan saja untuk keperluan pembangunan infrastruktur dan pemenuhan hak masyarakat miskin,” ujarnya, saat bertemu Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan, Senin kemarin.
Disampaikan Om Zein, keputusan ini diambil mengingat tingginya kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur di Kabupaten Purwakarta. Salah satu proyek prioritas adalah penuntasan pembangunan Jalan Lingkar Barat yang membutuhkan dana sekitar Rp100 miliar.
“Dan jika kebutuhan anggarannya 100 persen dibebankan kepada APBD Purwakarta, itu sangat berat. Sehingga kita masih memerlukan bantuan dari pemerintah provinsi ataupun pusat,” katanya.
Jalan Lingkar Barat sendiri merupakan proyek warisan era kepemimpinan Dedi Mulyadi yang membentang dari Kecamatan Babakancokao, Sukasari, hingga Tegalwaru.
Jalur strategis ini membuka akses baru dari pelosok Purwakarta menuju Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor.
Selain menolak dibelikan mobil dinas baru, Bupati Purwakarta terpilih ini juga meminta pengurangan anggaran perjalanan dinas yang tidak prioritas.
“Termasuk untuk anggaran rapat-rapat, jika masih bisa menggunakan fasilitas Pemkab Purwakarta yang ada, pakai fasilitas itu saja,” ucap Om Zein.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang menginginkan persoalan infrastruktur Kabupaten Purwakarta dapat diselesaikan dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ke depan.
“Berdasarkan saran Pak Gubernur juga, Kabupaten Purwakarta dalam dua atau tiga tahun urusan infrastruktur harus selesai. Kita kan selaras dengan Pemprov Jabar,” pungkasnya.***