Terancam Gagal Daftar SNBP, Siswa SMAN 4 Karawang Demo Sekolah

KARAWANG – Kecewa terhadap pihak sekolah yang lalai mendaftarkan para siswanya dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Perguruan Tinggi Nasional (PTN), ratusan siswa SMAN 4 Karawang – Jawa Barat melakukan aksi demonstrasi di halaman sekolah. Selasa (5/2/2025).

Dalam aksi demo ini, mereka didampingi orang tua dan wali siswa. Selain membawa spanduk bertuliskan “Guru Lalai, Kami Terlantar” dan tulisan “Masa Depan Kita Sirna”, sebagian siswi juga terlihat menangis.

Diketahui, total siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti SNBP di SMAN 4 Karawang sebanyak 143 orang. Itu terdiri dari 101 siswa jurusan MIPA dan 41 siswa jurusan IPS.

Namun peluang itu pupus usai pihak sekolah terlambat menyelesaikan pendaftaran Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Masa pendaftaran PDSS sendiri dimulai 6 hingga 31 Januari 2025.

Encang (50), salah seorang wali murid menilai bahwa kegagalan dalam mengikuti SNBP ini bukan karena kesalahan siswa, melainkan akibat kelalaian sekolah dalam mengisi data tepat waktu.

“Ini bukan gagal, tapi digagalkan oleh pihak sekolah. Kenapa saya bilang begitu? Karena sekolah punya waktu dari 6 sampai 31 Januari pukul 15.00 untuk mengisi data, tapi sampai batas akhir belum juga selesai,” kata Encang, dilansir dari Kumparan.

Ia mengaku amat kecewa, mengingat banyak siswa telah bekerja keras selama bertahun-tahun demi mendapatkan jalur masuk perguruan tinggi melalui nilai rapor.

“Dari SMP anak-anak kami berusaha mendapatkan nilai bagus untuk bisa masuk ke sekolah ini. Setelah itu, mereka kembali berjuang untuk bisa lolos SNBP. Tapi ternyata yang seharusnya menjadi tanggung jawab sekolah justru diabaikan,” katanya.

Terpisah, Staf kesiswaan SMA Negeri 4 Karawang, Taupik, menyebut permasalahan awal diketahui pihaknya saat ada keluhan dari orang tua siswa yang mengungkapkan bahwa data PDSS belum terselesaikan hingga batas akhir.

Saat ditelusuri lebih lanjut, kendala utama dalam proses pendaftaran itu disebutnya akibat gangguan jaringan serta ketidaksesuaian data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Dia menegaskan pihak sekolah telah berupaya melakukan audiensi dengan Kementerian Pendidikan untuk meminta perpanjangan waktu dan pembukaan kembali akses PDSS.

“Kami sudah tiga kali mengajukan permintaan perpanjangan waktu dan melakukan audiensi bersama sekolah lain yang mengalami kendala serupa di seluruh Indonesia. Kami juga telah menyampaikan kendala ini melalui email ke pihak terkait,” jelas Taupik.

Para siswa dan orang tua kini masih menunggu respons dari pihak sekolah yang tengah berangkat ke Jakarta untuk mendatangi kementerian terkait permintaan solusi atas masalah ini.

“Pihak sekolah berharap ada kebijakan khusus agar siswa tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti SNBP tahun ini,” tandasnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *